Banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Tapi jarang (atau malah tidak ada) orang yang bilang kalau masa kuliah adalah masa yang indah. Mengapa demikian? Padahal, setiap tahunnya ratusan ribu orang bersaing untuk masuk ke universitas favorit. Mereka (termasuk gue) belajar setengah mati, juga ikut bimbel yang biayanya gak murah, agar bisa mengerjakan soal-soal UMPTN, SPMB, SNMPTN, UM (whatever they named it), sembari diiringi doa yang tulus dari orang tua. Segala cara ditempuh demi merebut satu kursi di Universitas idaman. Mereka berebut masuk tanpa mengetahui apa yang menunggu di dalam.
Tapi apa yang terjadi setelah itu, justru adalah masa-masa
suram. Sungguh Ironis. Tugas seabrek, quiz,
responsi, praktikum, ujian, skripsi ataupun dosen killer pelit nilai terus menghantui kehidupan seorang mahasiswa,
yang dulunya indah semasa SMA. Percayalah, walaupun masuknya susah, kebanyakan (bahkan
semua) mahasiswa tidak mau berlama-lama di kampus.
Tidak masalah kalau kemampuan otak kalian di atas rata-rata.
Lulus kuliah tepat waktu merupakan perkara mudah. Tetapi untuk segelintir kaum
marjinal yang kemampuan otaknya tidaklah sebagus para calon profesor, perkara
lulus kuliah tepat waktu adalah masalah pelik. Teman seangkatannya hampir semua
sudah bergelar Sarjana, tapi mereka malah bergelar M.A. (Bukan Master of Art, melainkan Mahasiswa Abadi).
Malah ada beberapa yang tidak beruntung
(juga karena tidak usaha) terseret arus DO (Drop
Out). Beberapa di antaranya kemudian memilih pindah kampus lain untuk melanjutkan
asanya mendapatkan ijazah. Bahkan, yang lebih menyedihkan, segelintir mahasiswa
DO ada yang gak cuma sekedar memilih untuk pindah kampus, tapi memilih pindah
alam karena frustasi. Payah. Memalukan. Dosa Besar.
Masalah ini sebenarnya tidak perlu terjadi andaikan mereka (para
MA dan MDO) tahu dan menerapkan cara-cara ampuh untuk bisa lulus kuliah dengan
segera. Tentunya belajar adalah syarat mutlak. Akan tetapi , kompleksnya
dinamika kehidupan kampus yang kejam, membuat belajar saja kadang tidak cukup
untuk bisa lulus tepat waktu.
Tapi tenang, tak perlu panik, berikut akan gue paparkan
tips-tips yang perlu dilakukan dalam mengarungi kehidupan kampus, agar bisa
lulus dengan sukses. Tips-tips ini tidak sembarangan gue buat. Melainkan telah
melalui riset secara mendalam berdasarkan pengalaman gue dan teman-teman gue
yang telah berhasil lulus. Secara khusus gue persembahkan tulisan ini untuk
para mahasiswa semester 10 ke atas, agar terhindar dari DO dan sesegera mungkin
keluar dari siklus kehidupan kampus yang suram. Bagi yang masih semester 10 ke
bawah, tetaplah membaca, karena sedini mungkin kalian mengetahui dan menerapkan
tips-tips ini, akan semakin baik untuk menyongsong kelulusan yang cemerlang. Because who knows, someday perhaps you will
be one of them (MA dan MDO).
1. Tetapkan Target
Hidup ini akan berjalan tanpa arah kalau kalian gak punya tujuan dan target. Demikian juga dengan kuliah. Apa tujuan kuliah? Lulus. Jawaban yang masih abstrak. Seharusnya pertanyaan itu ditambah. Mau lulus berapa semester? Hal ini penting, agar kalian bisa merencanakan perjalanan kuliah kalian.
Which one is your choice..?! |
Sejak sekarang, tetapkanlah target berapa tahun
kalian akan lulus. Tapi ingat, dalam menetapkan target, harus realistis. Kalau
kalian termasuk mahasiswa dengan IQ tinggi di atas rata-rata, 7 atau 8 semester
adalah target yang realistis. Tapi kalau sebaliknya, kemampuan otak pas-pasan, better you think it again. Mission Impossible cuma bisa dilakukan
oleh Tom Cruise. 9 atau 10 semester mungkin pas. Cuma kalian sendiri dan Yang Maha Kuasa yang
tahu kemampuan dasar kalian. Jadi, intropeksi diri sendiri, dan tetapkanlah
target yang menurut kalian realistis untuk dicapai. Lebih sip-nya, tulislah di
selembar karton ukuran A2, dan tempel di dinding kamar. Ini akan memotivasi
kalian.
Kalau dirasa kurang memotivasi, tambahkan embel-embel hal-hal menyenangkan apa saja yang bisa kalian lakukan setelah lulus, semisal nikah muda. Hal ini sangat efektif memacu semangat kalian untuk bisa lulus dengan cepat. Karena kalau kalian lulus lama, keburu Arumi Bachsin disamber orang lain. Tentu kalian semua tidak rela, bukan? Setelah itu, mulailah berikhtiar untuk bisa lulus sesuai target. Ingat, Arumi menanti kalian di ujung sana!!
Kalau dirasa kurang memotivasi, tambahkan embel-embel hal-hal menyenangkan apa saja yang bisa kalian lakukan setelah lulus, semisal nikah muda. Hal ini sangat efektif memacu semangat kalian untuk bisa lulus dengan cepat. Karena kalau kalian lulus lama, keburu Arumi Bachsin disamber orang lain. Tentu kalian semua tidak rela, bukan? Setelah itu, mulailah berikhtiar untuk bisa lulus sesuai target. Ingat, Arumi menanti kalian di ujung sana!!
2. Dekat dengan Teman Sekelas yang Rajin. Gender Tidaklah Penting
Dunia perkuliahan itu kejam, sobat. Gue tekankan
pernyataan ini berkali-kali. Karena itu, akan sangat meringankan beban kalau kalian
punya seseorang yang bisa diandalkan dalam melalui ini semua. Mengapa
tips-nya gak cari pacar yang sekelas aja? Kan lebih enak daripada sekedar
sahabat? Juga bisa memotivasi kita buat datang ke kampus tiap hari? Well, tips seperti itu kurang aplikatif,
kawan. Karena bagi kaum fakir asmara dan jomblo putus asa yang payah, mencari
pasangan justru jauh lebih sulit daripada lulus kuliah. Bagi mereka, memahami
wanita jauh lebih susah daripada memahami fisika. Karena gue gak mau berlaku
diskriminatif dalam memberi tips, tips mencari pacar gue buang jauh-jauh.
Sahabat terbaik di saat sulit |
Lalu, mengapa harus yang rajin?
Banyak alasannya, antara lain :
- Mahasiswa rajin selalu ingat jadwal kuliah, sehingga dia bisa mengingatkan kalian setiap saat ada kuliah.
- Mahasiswa rajin rela merogoh koceknya untuk membeli buku atau modul kuliah, sehingga kalian bisa meminjamnya ketika membutuhkan.
- Mahasiswa rajin selalu mencatat, sehingga kalian bisa meminjam catatannya untuk di-fotokopi menjelang ujian.
- Mahasiswa rajin gemar menyelesaikan tugas, jadi kalian bisa pinjam tugasnya untuk dijadikan contoh.
- Mahasiswa rajin biasanya pintar, sehingga kalian bisa belajar bersamanya menjelang ujian.
- Mahasiswa rajin biasanya pintar, sering bersamanya akan membuat kalian juga dianggap mahasiswa rajin dan pintar oleh masyarakat kampus. Keren. Percayalah, pencitraan itu penting, sobat.
- The last but not least, mahasiswa rajin selalu datang kuliah, sehingga kalian bisa titip absen ke dia kapanpun kalian lagi males kuliah atau sedang berhalangan.
Hal-hal inilah yang tidak bisa kalian harapkan dari mereka yang kurang rajin.
Mengenai bagaimana cara mendekati mereka,
gue gak akan membahasnya disini. Semua terserah pada kalian. Satu aja pesan
gue, jangan pernah memberikan kesan bahwa kalian hanya datang menemuinya cuma
kalau lagi butuh. Itu menyebalkan.
3. Menjadi Komting/Ketua Kelas
Apapun istilahnya di kampus kalian, jabatan inilah
yang berfungsi sebagai pemimpin kelas, sekaligus menjadi penghubung kelas
dengan dosen pada suatu mata kuliah. Jabatan yang sangat prestisius. Sepanjang
pengalaman gue kuliah di 2 kampus yang berbeda, asalkan gak parah-parah amat
dalam proses kuliah, seorang komting/ketua kelas hampir bisa dipastikan akan
lulus mata kuliah bersangkutan. Ya..minimal
C dapat lah. Mengapa bisa begitu?
Be a Leader |
Dengan menjabat sebagai komting/ketua kelas,
kalian akan kenal, sering berhubungan, dan pada akhirnya menjadi dekat dengan
para dosen. Hal inilah yang memicu para dosen yang budiman itu gak tega untuk
memberi kalian nilai E. Apalagi kalau kalian adalah tipe penjilat bermulut
manis, nilai A bukan lagi suatu hal yang mustahil walaupun tanpa belajar
mati-matian. Kuncinya ada pada kelihaian kalian untuk merebut simpati para
dosen.
Dengan segala kelebihannya ini, hampir
dipastikan jabatan ini menjadi incaran banyak pihak. Karena itu, kalian harus
pintar menebar pesona ke seluruh teman sekelas agar kalian bisa terpilih
menduduki jabatan ini. Kalian bisa mencontoh langkah langkah para politikus
ulung ketika tengah berkampanye menyambut Pemilu/Pilkada. Tebar janji-janji
manis kepada seluruh mahasiswa di kelas, misalnya janjikan untuk membantu uang
jajan mahasiswa kos di akhir bulan, jaminan kesehatan untuk mahasiswa yang
sakit, atau bantuan lobi dosen bagi mahasiswa yang di ujung tanduk (terancam
DO). Tak usah terlalu pusing memikirkan bagaimana merealisasikan janji kalian
nanti kalau terpilih. Sekali lagi, contohlah para politikus itu. Yang penting tebar
janji dulu, raih simpati, dan kalau terpilih, realisasikan semampu kalian.
Kalau tidak mampu, ya sudahlah. Yang penting kalian sudah punya jabatan.
Bahkan, apabila diperlukan, money politics dan suap-menyuap ala
politikus juga bisa diterapkan. Ajak
mahasiswa-mahasiswa berpengaruh di kelas untuk makan siang bareng. Kalau
kebetulan lagi banyak duit, ajak ke
Hanamasa. Kalau ternyata dana kampanye kalian minim, mie ayam pinggir jalan
sepertinya sudah cukup layak sebagai tempat “perjamuan”. Selesai makan, jangan lupa untuk menyelipkan
“amplop” ke saku mereka. Besaran isi amplop sesuaikan dengan isi dompet kalian.
Dengan cara-cara sedikit “kotor” seperti ini, kalian akan mulus melengang
sebagai seorang Komting/Ketua Kelas.
Tapi ingat, jabatan ini juga bisa jadi
bumerang kalau kalian tidak hati-hati. Jangan sampai membuat kesalahan besar
nan fatal, seperti salah kirim sms jorok ke nomor dosen, misscalled dosen tengah malam, atau lupa menyebar info bahwa ada
kuliah tambahan, yang menyebabkan dosen datang ke kelas tanpa ada satu pun
mahasiswanya. Sekali Dosen berang, tamatlah riwayat kalian di mata kuliah
tersebut, tak peduli sebagus apapun nilai kalian di ujian nanti. Kalah sebelum
berperang. Memalukan.
Jadi, gue
tekankan, dalam mengemban jabatan komting/ketua kelas, ingatlah untuk selalu bersikap
baik dan santun. Percayalah, terkadang sikap yang santun lebih dihargai
daripada otak yang cemerlang.
4. Dekati Pegawai Administrasi
Apa untungnya? Sabar, kawan, gue
akan kemukakan alasannya. Seperti yang kalian tahu, pegawai administrasi/bagian
pengajaran/sekretariat kampus/pegawai TU or
whatever they named it, adalah segelintir pegawai yang mengurusi soal tetek
bengek administrasi perkuliahan, seperti data mahasiswa dan dosen, jadwal
akademik, merekap absen, dan lain sebagainya. Mereka memegang peranan krusial dalam
dinamika kehidupan kampus.
Lalu, mengapa harus dekat dengan mereka?
Mungkin kalian tidak menyadarinya, tapi percayalah, manfaatnya sangat banyak. Gue
akan sebutkan beberapa yang pernah kami (para wisudawan) alami.
Always listening, always understanding.. |
Pernahkah kalian ketiduran di kelas, lalu
ketika terbangun kalian tinggal seorang diri, kelas sudah sepi dan tersadar
kalau belum tanda tangan absen? Urusannya jadi mudah kalau kalian dekat dengan
pegawai administrasi. Cukup datangi mereka, ceritakan kronologis kejadian, dan sebagai
rekan, mereka dengan ikhlas akan mempersilahkan kalian untuk menandatangani
absen.
Pernahkah kalian terlambat mengisi KRS
semester baru karena liburan ke luar kota, dan mendadak KRS-online ngadat, yang berakibat kelas dengan
dosen favorit telah penuh, dan tinggal menyisakan kelas mata kuliah yang sama dengan
dosen killer? Sekali lagi, cukup
datang ke administrasi, dan memohon secara sopan kepada mereka, agar bisa
diselipkan ke kelas dengan dosen favorit. Percayalah, dengan sedikit kemampuan
lobi ala politikus, hal ini bisa dilakukan. Atau mungkin suatu saat kalian
ingin sekelas dengan pujaan hati kalian, tapi terlanjur memilih kelas yang lain?
Tak perlu khawatir lagi, cukup ulangi langkah di atas, mohon kepada mereka
untuk ganti kelas, maka semuanya akan berakhir bahagia. Selain manfaat
kemudahan dalam menghadapi kasus-kasus khusus tersebut, dalam mengurus
administrasi rutin perkuliahan, biasanya akan menjadi jauh lebih mudah dan
cepat.
Sebenarnya, kalaupun kalian tidak dekat
dengan pegawai administrasi, urusan-urusan di atas tetap bisa diselesaikan.
Tapi sepanjang pengalaman kami (para wisudawan), prosesnya akan sulit dan alot.
Akan jauh lebih mudah apabila kalian dekat dengan mereka. Secara personal. Terbukti.
5. Kreatif dalam Mengerjakan Ujian
Tak peduli seberapa keras kita belajar sebelum ujian, para dosen yang budiman itu tetap saja bisa membuat soal yang tidak kita pahami. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Mengosongkan lembar jawaban karena frustasi bukanlah tindakan yang bijaksana, kawan. Dosen akan langsung terpancing menulis “D” atau “E” sebagai nilai kita begitu melihat lembar jawaban ujian yang kosong. Terkadang, ada dosen yang masih menghargai usaha kita dalam mengerjakan ujian, meskipun jawabannya salah. Bahkan sekedar “ongkos nulis” akan sangat membantu mendongkrak nilai kalian di KHS (Kartu Hasil Studi) nanti.
Karena itu, ketika otak kalian buntu dalam
menjawab soal ujian, jangan panik, gunakanlah kreatifitas kalian. Buatlah
teori-teori baru yang mengguncang pikiran, memukau nalar. Tunjukkan pada dunia
bahwa Indonesia juga punya banyak pemikir-pemikir handal. Einstein dan para
jenius lain merumuskan teori berdasarkan penelitian berbulan-bulan yang mereka
lakukan, tapi kalian bisa merumuskan teori secara instan dalam hitungan menit.
Luar biasa! You’re absolutely fu**ing
genius..!!
Tapi ingat, dalam merumuskan teori baru ini,
usahakan kalian tetap punya dasar dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
Jangan kelewat ngawur. Be Smart. Sebagai
contoh, apabila kalian buntu di Ujian Statistika, buatlah suatu rumus untuk
menghitung peningkatan probabilitas mencetak gol apabila berpacaran dengan
artis sensasional. Bandingkan rata-rata gol per pertandingan yang dicetak oleh
Gaston Castano sebelum dan sesudah berpacaran dengan Jupe. Kalau ternyata
hasilnya positif, siapa tahu akan memacu striker-striker Tim Nasional untuk
menjalin hubungan dengan artis-artis sensasional lain demi meningkatkan
ketajaman mereka di depan gawang. Dampaknya akan sangat bagus. Prestasi Tim
Nasional meningkat. Masyarakat senang dan berbondong-bondong datang ke Stadion.
Tiket ludes terjual, PSSI untung
besar. Luar biasa.
Lalu, bagaimana kalau masih juga buntu dalam membuat teori baru? Well, that’s pathetic, dude. Tapi tenang, tetap ada solusi. Tulislah kalimat-kalimat rayuan dalam lembar jawabanmu yang kira-kira bisa membuat dosen iba, dan secara khilaf meluluskanmu. Ingat, tulislah kalimat rayuan menggunakan Bahasa Indonesia dengan EYD yang baku, dan pergunakanlah kalimat yang santun. Jangan sekali-sekali mencoba merayu dengan bahasa gaul, kecuali kalau dosen yang bersangkutan adalah Bapak-mu. Sekali lagi gue tekankan, terkadang sikap yang santun (dan juga usaha keras) lebih dihargai daripada otak yang cemerlang. Jadi kesimpulannya, ingatlah selalu untuk tidak mengosongkan lembar jawabanmu. Gunakan kreatifitas dalam mengisinya. Apapun itu.
Lalu, bagaimana kalau masih juga buntu dalam membuat teori baru? Well, that’s pathetic, dude. Tapi tenang, tetap ada solusi. Tulislah kalimat-kalimat rayuan dalam lembar jawabanmu yang kira-kira bisa membuat dosen iba, dan secara khilaf meluluskanmu. Ingat, tulislah kalimat rayuan menggunakan Bahasa Indonesia dengan EYD yang baku, dan pergunakanlah kalimat yang santun. Jangan sekali-sekali mencoba merayu dengan bahasa gaul, kecuali kalau dosen yang bersangkutan adalah Bapak-mu. Sekali lagi gue tekankan, terkadang sikap yang santun (dan juga usaha keras) lebih dihargai daripada otak yang cemerlang. Jadi kesimpulannya, ingatlah selalu untuk tidak mengosongkan lembar jawabanmu. Gunakan kreatifitas dalam mengisinya. Apapun itu.
6. Raih Simpati Dosen Killer
Dosen dengan kategori “standart”, berdasarkan pengalaman kami (para wisudawan), sudah bisa di-”takhlukan” kalau kalian menerapkan tips-tips di atas. Tapi untuk kategori dosen killer, ada kalanya tips-tips di atas masih belum manjur. Dalam menghadapi dosen killer, butuh perlakuan khusus.
This is one killer class..!! |
Hidup, mati, jodoh dan rejeki itu sudah diatur Tuhan,
tapi tidak dengan nilai. Nilai diatur oleh dosen. Celakanya, Dosen killer biasanya pelit nilai. Beberapa di
antara mereka memiliki keyakinan bahwa nilai A (sempurna) tidak pantas untuk
manusia, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan, Yang Maha Benar. Sedangkan
nilai B hanya pantas untuk diri mereka sendiri (para dosen killer), yang
menurut pandangan mereka adalah pihak kedua paling benar setelah Yang Maha
Benar. Mahasiswa pintar dan biasa-biasa saja hanya akan melihat C atau D di KHS
(Kartu Hasil Studi) nanti, sedangkan mahasiswa yang tidak pintar akan melihat
mereka (para dosen killer) lagi di mata kuliah yang sama semester depan, atau
yang lebih buruk, di-DO karena jatah masa studinya sudah habis. Sungguh Kejam.
Sangat tidak mahasiswawi.
Beware..!! |
Akan tetapi, jangan panik, tetaplah tenang. Sesungguhnya dalam setiap kesulitan ada kemudahan. Tidak hanya Rocker yang juga manusia, dosen killer juga manusia. Punya rasa, punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati. Karena itu, kalian harus mulai “mencari muka” untuk meraih rasa simpati mereka. Tapi, selalulah ingat untuk tidak memakai cara-cara pendekatan yang konvensional. Dosen Killer adalah tipe manusia langka yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, pendekatannya juga harus berbeda.
Cara mudahnya, usahakan kalian bisa meraih jabatan Komting/Ketua Kelas untuk mata kuliah yang ditangani oleh Dosen Killer. Dengan menjadi komting/ketua kelas, kalian akan punya akses khusus dengan dosen killer. Langkah pendekatan dalam usaha meraih simpati dosen killer akan menjadi jauh lebih mudah. Selalu terapkan rekomendasi yang sudah dijelaskan pada bab “Menjadi komting/ketua kelas” di tips no.3 di atas untuk hasil yang maksimal. Selanjutnya terserah anda.
Cara mudahnya, usahakan kalian bisa meraih jabatan Komting/Ketua Kelas untuk mata kuliah yang ditangani oleh Dosen Killer. Dengan menjadi komting/ketua kelas, kalian akan punya akses khusus dengan dosen killer. Langkah pendekatan dalam usaha meraih simpati dosen killer akan menjadi jauh lebih mudah. Selalu terapkan rekomendasi yang sudah dijelaskan pada bab “Menjadi komting/ketua kelas” di tips no.3 di atas untuk hasil yang maksimal. Selanjutnya terserah anda.
Lalu bagaimana kalau gagal menjabat sebagai
komting/ketua kelas? Tenang, jangan putus harapan. Banyak jalan menuju
Roma, banyak pula jalan untuk meraih simpati dosen killer. Sebagai langkah awal, untuk memberikan kesan pertama begitu
menggoda, duduklah di baris terdepan setiap kuliah dosen killer. Apalah arti menahan kantuk dan puasa main twitter selama 2 jam bila dibandingkan
dengan berhasil lulus di mata kuliah dosen killer.
Jaga selalu penampilan tetap rapi dan wangi, karena dengan duduk di baris
terdepan, kalian akan selalu menjadi sorotan yang mulia dosen killer. Dengan menerapkan ini, kalian
sudah one step ahead. Pencitraan
sebagai mahasiswa rajin yang selalu berpenampilan rapi. Keren.
Untuk langkah selanjutnya, di atas gue kerap menyebut bahwa terkadang sikap yang santun lebih dihargai daripada otak yang cemerlang. Hal ini juga berlaku untuk dosen killer. Sambut beliau di pintu kelas ketika beliau datang, bawakan tasnya ke dalam, dan taruh di atas meja. Kemudian setelah itu, tanyakan padanya apakah beliau butuh bantuan lain. Selesai kuliah, tawarkan lagi bantuan untuk membawakan tasnya sampai ke ruang dosen. Percayalah, seorang dosen killer akan terkesima dengan perilaku luhur seperti ini. Bertambah satu lagi pencitraan positif kalian di mata dosen killer, berbudi pekerti luhur.
Untuk langkah selanjutnya, di atas gue kerap menyebut bahwa terkadang sikap yang santun lebih dihargai daripada otak yang cemerlang. Hal ini juga berlaku untuk dosen killer. Sambut beliau di pintu kelas ketika beliau datang, bawakan tasnya ke dalam, dan taruh di atas meja. Kemudian setelah itu, tanyakan padanya apakah beliau butuh bantuan lain. Selesai kuliah, tawarkan lagi bantuan untuk membawakan tasnya sampai ke ruang dosen. Percayalah, seorang dosen killer akan terkesima dengan perilaku luhur seperti ini. Bertambah satu lagi pencitraan positif kalian di mata dosen killer, berbudi pekerti luhur.
Always Raise Your Hands |
Langkah selanjutnya, aktiflah dalam kelas.
Senantiasa acungkan jari kalian dan bertanyalah, setiap kali dosen killer memberi kesempatan bertanya.
Bertanyalah tentang apa saja, yang masih berhubungan dengan mata kuliah
bersangkutan. Jangan pernah bertanya perihal kehidupan pribadi dosen killer, seperti bertanya apakah beliau
punya anak gadis/perjaka yang masih jomblo. Karena kalau beliau tersinggung,
tamat riwayat kalian. Ketika dosen killer
melempar pertanyaan, kembali selalu pastikan bahwa kalianlah orang pertama yang
mengacungkan jari. Modal nekat aja. Jawaban ngawur pun akan tetap medapat
apresiasi dari dosen killer, apalagi
kalau kalian bisa menjawab dengan tepat. Derajat kalian di mata dosen killer
akan meningkat drastis. Udah rajin, rapi, berbudi perkerti luhur, pintar pula.
Sangat keren.
Dosen Killer
senang melihat mahasiswanya menderita, sehingga mereka gemar memberi tugas
setiap saat. Kapanpun dan dimanapun. Meskipun berat dan merepotkan, gue
rekomendasikan untuk selalu mengerjakan tugas dari dosen killer tepat waktu. Jangan sampai tidak. Ingat, kalian tengah berhadapan dengan
dosen killer, bukan dosen yang
biasa-biasa saja. Tugasnya susah?
Oww..c’mon, kreatiflah, kawan. Di saat seperti inilah teman bisa
diandalkan. Pinjam tugasnya, lalu jadikanlah contoh. Ingat, jangan cuma copy-paste. Edit-lah, karena kalau sampai ketahun mencontek oleh dosen killer, tamat kalian. Itulah mengapa di tips no.2 gue tekankan pentingnya dekat
dengan teman sekelas yang rajin.
Problem, Mahasiswa..?? |
The last but
not least, Tuhan Maha Pemaaf dan Pengampun, tapi dosen killer tidak. Satu kesalahan saja, akan menghapus segala kebaikan
kalian di matanya. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga. “Tiada Maaf Bagimu” adalah lagu favorit
dosen killer. Tentu kalian tidak mau
segala jerih payah kalian membangun citra demi meraih simpati dosen killer menguap begitu saja tanpa hasil. Jadi,
ingatlah selalu untuk tidak membuat kesalahan sekecil apapun. Terutama, jangan
pernah sekalipun terlambat masuk kelas saat kuliah dosen killer, karena dosen killer
adalah manusia super sibuk yang sangat menghargai waktu. Ingat, satu kesalahan
saja, berarti “Sampai jumpa pada mata kuliah yang sama semester depan”.
Apabila kalian dengan disiplin menerapkan semua rekomendasi yang ditulis di atas dalam usaha meraih simpati dosen killer, percayalah, beliau tak akan tega tidak meluluskan kalian. Gue gak bilang bahwa kalian akan mendapatkan nilai A. Karena nilai A di mata kuliah dosen killer adalah hampir mustahil. Setidaknya, kalian lulus, entah dengan nilai apapun. Syukurilah itu, karena dosen killer itu..BEDA..!!
7. Berdoa
Target sudah ditetapkan, usaha dengan berbagai cara sudah dilakukan. Tips terakhir yang perlu kalian ikuti adalah berdoa dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Ini sangat penting. Karena seberapa keraspun kalian berusaha, kalau tidak dibarengi dengan doa, hasilnya tidak akan maksimal. Apabila kalian berdoa dengan sungguh-sungguh, percayalah, lulus kuliah dengan segera bukan lagi hal yang mustahil. Laut pun bisa terbelah atas Kehendak Yang Maha Kuasa, apalagi perkara lulus kuliah. Kun fa ya kun. Apabila Yang Maha Kuasa sudah berKehendak, kalian akan lulus dengan sukses dan semuanya akan berakhir bahagia. Amin.
---:---
Oww..yeaahhh.... Finally...!!! |
Demikianlah 7 tips yang bisa gue bagikan
dalam kesempatan ini. Tapi ingat, di
atas 7 tips tersebut, belajar tetaplah yang utama. Karena menurut gue esensi
kuliah bukanlah mendapatkan ijasah dan IP tinggi, tapi bagaimana kita belajar
untuk menjalani pahitnya kehidupan semasa di kampus, sebagai bekal agar kita
siap mental dan fisik dengan tantangan yang lebih berat di luar sana. Last word from me, satu hal yang ingin
gue tekankan adalah, dalam menerapkan tips-tips yang gue berikan kalian harus
disiplin, jangan setengah-setengah. Totalitas perjuangan!! Pantang menyerah dan
tidak putus asa apabila ada hambatan menghadang. Berusahalah semaksimal
mungkin. Karena tanpa jerih payah dan kerja keras, target lulus dengan segera akan
sangat sulit dicapai.
Tetap semangat, kawan!!
Wisuda menanti kalian!!
Hidup Mahasiswa..!!
Jaya Indonesia..!!
========================================================================
Tulisan ini juga dapat kalian temukan di :
Blogger Comment
Facebook Comment